Mereka kaya dan berkuasa. Ada yang dihardik petugas keamanan. Inilah cerita teladan tentang kesederhanaan.
Ingrav Kampard |
Mendadak langkahnya terhenti. Penjaga keamanan mencegat dan menghardiknya. Melihat dia turun dari bus umum, si petugas dengan jumawa menghalanginya masuk ke lokasi acara. Alasannya, mencegah kalangan tak pantas masuk ke perhelatan khusus dan eksklusif.
Penampilan sang kakek memang jauh dari golongan berada. Dengan jas lusuh, kacamata murahan, serta sepatu kumal, pria ini layaknya seorang pensiunan tua dengan uang pas-pasan. Tak masuk dalam gambaran orang kaya.
Siapa nyana, si petugas salah besar. Kakek lusuh ini justru tamu utama acara itu. Dialah calon penerima penghargaan bergengsi bagi pebisnis terbaik di Swedia tersebut. Namanya Ingrav Kampard.
Tak banyak yang tahu siapa Ingrav Kamprad. Namun coba sebut nama IKEA. Siapa tak mengenalnya. Kakek tua Ingrav Kamprad inilah pemilik supermarket furnitur ternama dunia.
Kisah arogan petugas keamanan kepada Kamprad ini pun mendunia. Cerita kesederhanaan seorang miliarder yang pernah menjadi salah satu orang terkaya dunia menyebar cepat. Apalagi namanya pernah bersanding dengan Bill Gates, Warren Bufett, dan sederet manusia tajir dunia.
Kesederhanaan Kamprad bukan polesan apalagi pencitraan. Kebiasaannya naik bus umum sudah dilakoni sejak lama. Ini baru secuil kisah kesederhanaan Kampard, si pemilik raksasa furniture dunia IKEA.
Ketika para hartawan pamer harta membeli jet pribadi atau kapal pesiar mewah, Kamprad setia dengan mobil tua Volvo 240 keluaran 1993 yang menemaninya selama 15 tahun sebelum akhirnya dipensiunkan.
Urusan perut tak berbeda jauh. Bukan restoran mewah apalagi menu mahal yang dipilih. Kamprad sudah kenyang dengan menyantap makanan di rumah makan pinggir jalan atau membeli makanan di pasar becek.
Pria dengan harta US$ 3,7 miliar atau Rp 44,4 triliun per Juli 2014 ini juga tak malu memangkas rambut di salon bertarif murah. Ratusan salon rela dikunjunginya. Ia rata-rata membayar ongkos potong rambut 6 pound sterling atau Rp 120 ribu.
"Saya memang sangat ketat untuk urusan uang. Ini tipikal orang Swedia keturunan Skotlandia. Namun, apa masalahnya," ujar Kamprad di sebuah kesempatan seperti dikutip Dailymail.
****
Azim Hashim Premji |
Lewat perusahaan software Wipro Products Limited, total kekayaan Azim saat ini diperkirakan Rp 198 triliun.
Meski super tajir, ia dikenal rendah hati, tidak angkuh. Lihat saja tunggangan pribadinya. Cuma sedan butut, Ford Escort lansiran 1995. Harga pasarannya sekarang cuma Rp 50 juta.
Sebagai CEO di perusahaannya, pria kelahiran Mumbai, 24 Juli 1945 itu justru tak memiliki tempat parkir khusus. Bila terbang dia lebih suka naik pesawat di kursi ekonomi. Bahkan, bila perlu, mencari tiket diskonan.
Ia juga sering berjalan kaki atau naik angkutan umum. Bajaj bertarif murah adalah kendaraan favoritnya. Bukan taksi premium.
Lim Siong Guan |
Penduduk Singapura mungkin sering bertatapan muka dengan anak sopir taksi ini. Maklum, Lim Siong adalah pengguna setia transportasi umum MRT.
Lim Siong tak cuma mengesankan dalam gaya hidupnya. Pria yang dianggap sosok Superman di mata pegawainya ini juga tak segan membeli sendiri perangko. Sebagai CEO, Lim Siong pasti mempunyai sekretaris yang siap membantunya setiap saat. Tapi ia memilih membeli sendiri perangko yang dia butuhkan.
Dunia politik juga tak ketinggalan dalam melahirkan sosok sederhana di saat dunia makin rakus. Siapa tak kenal dengan presiden termiskin di dunia, Jose Alberto Mujica Cordani. Presiden Uruguay ini pernah mendapat gelar sebagai pemimpin negara termiskin di dunia.
Tengok saja rumahnya. Hanya sebuah bangunan tua di tengah areal pertanian. Siapa saja yang lewat tak bakal menyangka rumah jelek itu ditinggali seorang presiden.
Urusan kendaraan apalagi. Jangan bayangkan sedan Mercedes Benz atau sedan limosine jadi kendaraan pengantar Jose Mujica. Halaman parkirnya hanya ditempati sebuah mobil tua Volkswagen Beetle.
Kesederhanaan memang barang langka bagi dunia metropolis seperti saat ini. Tapi cerita tentang pengusaha kaya, CEO, bahkan presiden, adalah sebuah kisah nyata. Bukan rekaaan.
Kesederhanaan mereka adalah inspirasi. Bersentuhan dengan nilai dasar semua agama secara universal. Mereka benar: sederhana itu indah
Sumner: http://www.dream.co.id/news/cerita-kesederhanaan-dari-ceo-sampai-presiden-141208h.html
0 komentar:
Posting Komentar