Pages

Kamis, 13 November 2014

Musa Hafiz Cilik dari Indonesia

Musa-bin-Hanafi-Bocah-Umur-55-Tahun-dari-Bangka-yang-Hapal-29-Juz-Al-Quran

Bocah asal Bangka, Musa, kini tak hanya ikut lomba menghafal Alquran di tingkat nasional. Peserta program televisi “Hafiz Indonesia” itu kini ikut lomba hafalan Alquran tingkat internasional di Arab Saudi.
“Sekarang Adik Musa ikut lomba menghafal Alquran di Madinah, lombanya mulai Selasa,” kata paman Musa, Abu Unaisah, kepadaDream.co.id, Rabu 2 Juli 2014.
Menurut dia, keikutsertaan Musa dalam ajang internasional itu berkat kerja sama antara stasiun televisi penyelenggara acara “Hafiz Indonesia” dengan Kedutaan Besar Arab Saudi di Jakarta. “Juga Kementerian Agama,” tambah dia.
Musa telah banyak menyita perhatian saat mengikuti lomba “Hafiz Indonesia”. Kemampuan menghafal ayat-ayat Alquran yang ditunjukkan Musa mengundang tangis haru dari juri dan para penonton.
Bocah yang belum genap berusia enam tahun ini memang hampir menghafal seluruh ayat Alquran. “Waktu di lomba itu, Adik Musa ditanya sudah berapa hafalannya, dia jawab tinggal An Nahl dan Bani Israil, baru sampai ayat 34,” tutur Abu Unaisah. 

Meski baru berusia enam tahun, Musa sudah hafal 30 juz Alquran. Bocah asal Bangka Belitung itu kini mulai fokus menghafal hadis.
"Insya Allah Kitab Shahih Bukhari akan dihafal oleh Musa," tutur paman Musa, Abu Unaisah, saat berbincang dengan Dream, Rabu 6 Agustus 2014.
Saat ini, tambah Abu Unaisah, Musa sudah menghafal sejumlah hadis. Namun dia mengaku tak tahu pasti berapa hadis yang sudah dihafal oleh keponakannya tersebut. "Kalau hadis yang sudah dihafal oleh Musa, saya kurang tahu juga."
Selain tengah sibuk menghafal hadis, saat ini Musa juga sibuk memperdalam ilmu bahasa. "Meskipun tengah menghafal hadis, pelajaran lain seperti Bahasa Arab dan Inggris tetap dipelajari," tutur Abu Unaisah.
Sejak kecil, Musa memang sudah giat mempelajari ilmu agama. Sejak usia dua tahun, Musa telah diperkenalkan huruf-huruf hijaiyah. Metodenya sederhana. Sang ayah hanya menempel satu atau dua huruf hijaiyah di dinding untuk selalu diulang-ulang oleh Musa. Setelah Musa hafal, huruf itu diganti dengan yang lainnya. Metode ini dilakukan hingga Musa hafal seluruh huruf hijaiyah.
Sekitar usia 3,5 tahun, Musa pernah merasa bosan. Musa yang kala itu masih balita selalu menangis saat diajak mengaji. Namun sang ayah tetap saja memberi Musa pelajaran menghafal Alquran dengan dibantu oleh penghafal Alquran, Sabilar Rosyad.


Hafiz cilik Indonesia, Musa, meraih prestasi istimewa dalam lomba menghafal Alquran tingkat nasional di Jeddah, Arab Saudi. Sebagai peserta paling muda, usianya belum genap enam tahun, bocah Bangka ini mampu meraih nilai istimewa dengan nilai 90,83.
Nilai itu memang tidak menempatkan Musa di puncak juara. Musa hanya menempati peringkat 12 dari 25 peserta dari berbagai negara. Namun, prestasi itu cukup istimewa mengingat usianya paling belia.
"Musa kalah dari sisi penilaian makhroj (lafal), karena masih cadel. Tapi dari segi hafalan, Musa paling banyak hafalannya," tutur paman Musa, Abu Unaisah,


Meski begitu, aksi Musa dalam ajang itu menarik perhatian warga Saudi. Beberapa di antara mereka bahkan meminta Musa dan keluarga tinggal di sana. Musa juga menerima hadiah dari masyarakat Saudi.
"Alhmdulillah dapat hadiah laptop Toshiba dari ikhwan Jeddah," tulis ayah Musa, Abu Musa, melalui akun Facebook.
Musa mengikuti lomba menghafal Alquran di Jeddah setelah mendapat undangan dari Syaikh Abdullah Ali Basfar, Ketua Umum Haiaah Alamiyyah untuk Tahfizil Quran di Arab Saudi

0 komentar:

Posting Komentar